Beranda | Artikel
Ini Dia Sifat-sifat Ibadurrahman. Ayo Kita Tiru ! - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Rabu, 16 Februari 2022

Ini Dia Sifat-sifat Ibadurrahman. Ayo Kita Tiru ! – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Sifat pertama dari para hamba Allah yang Maha Pengasih (‘ibadurrahman) adalah: sikap yang tenang, damai, dan tunduk kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, serta rendah hati (tawaduk) terhadap para hamba Allah ‘Azza wa Jalla yang lain. Jadi, mereka adalah orang-orang yang memiliki ketenangan, ketentraman, kerendahan hati, kelembutan jiwa, dan jauh dari kekerasan, kebengisan, kekakuan, dan lain sebagainya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan: 63)

“Berjalan di atas bumi dengan rendah hati,” artinya berjalan dengan tenang, tentram, rendah hati, damai, dan jauh dari kecongkakan dan keangkuhan diri, dan juga jauh dari kesombongan terhadap hamba-hamba Allah yang lain, serta jauh dari sifat-sifat tercela lainnya. Dan bukti kesempurnaan ketenangan dan kedamaian mereka, jika mereka berjalan melewati orang-orang yang lalai dan tempat-tempat yang melalaikan, maka mereka akan berjalan dengan menjaga kehormatan diri.

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. Al-Furqan: 63)

Jadi, salah satu sifat mereka, atau salah satu bentuk kesempurnaan ketenangan mereka, jika orang-orang jahil berkata kepada mereka, yakni dengan ucapan jahil dan tidak berfaedah, maka para hamba Allah ini akan menjawab mereka dengan ucapan yang tidak mengandung kejahilan dan kebodohan, yaitu dengan membalas ucapan mereka dengan ucapan yang lebih baik, Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat lain, “Tolaklah (keburukan itu) dengan cara yang lebih baik, .…” Mereka tidak membalas kejahilan orang jahil dengan kejahilan yang serupa, namun mereka membalasnya dengan hal yang mengandung keselamatan dari kejahilan orang-orang jahil, yaitu dengan membalasnya dengan hal yang lebih baik. Dan sebagaimana yang telah disebutkan, ini merupakan bentuk kesempurnaan ketenangan dan kedamaian mereka.

==============================================================================

الصِّفَةُ الْأُولَى لِعِبَادِ الرَّحْمَنِ

الْوَقَارُ وَالسَّكِينَةُ وَالتَّوَاضُعُ لِلهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

وَالتَّوَاضُعُ مَعَ عِبَادِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

فَهُمْ أَهْلُ سَكِينَةٍ وَوَقَارٍ وَتَوَاضُعٍ وَلِيْنِ جَانِبٍ

وَبُعْدٍ عَنِ الْغِلْظَةِ وَالْفَظَاظَةِ وَالشِّدَّةِ وَنَحْوِ ذَلِكَ

قَالَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا

وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا أَيْ بِسَكِينَةٍ وَوَقَارٍ وَتَوَاضُعٍ

وَطُمَأْنِينَةٍ وَبُعْدٍ عَنْ العُلُوِّ وَالْعُجْبِ بِالنَّفْسِ

وَالتَّكَبُّرِ عَلَى عِبَادِ اللهِ وَنَحْوِ ذَلِكَ مِنَ الصِّفَاتِ الذَّمِيمَةِ

وَمِنْ كَمَالِ وَقَارِهِمْ وَسَكِيْنَتِهِمْ أَنَّهُمْ إِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ أَيْ بِأَهْلِهِ وَمَجَالِسِ اللَّغْوِ

مَرُّوا كِرَامًا

نَعَمْ وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

فَمِنْ صِفَاتِهِم أَوْ مِنْ كَمَالِ وَقَارِهِمْ أَنَّهُمْ إِذَا خَاطَبَهُم أَهْلُ الْجَهْلِ

أَي بِخِطَابِ الْجَهْلِ وَالسَّفَهِ

خَاطَبُوْهُمْ خِطَابًا تَكُونُ فِيهِ السَّلَامَةُ مِنْ جَهْلِ الْجَاهِلِينَ وَسَفَهِ السُّفَهَاءِ

وَذَلِكَ بِالدَّفْعِ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

كَمَا قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي مَوْطِنٍ آخَرَ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

فَهُمْ لَا يُقَابِلُوْنَ سَفَهَ الْجَاهِلِ بِسَفَهٍ مِثْلِهِ

وَإِنَّمَا يُقَابِلُونَهُ بِمَا تَكُونُ فِيهِ سَلَامَتُهُم مِنْ جَهْلِ الْجَاهِلِينَ

وَذَلِك بِالدَّفْعِ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

وَهَذَا كَمَا قَدَّمْتُ مِنْ تَمَامِ وَقَارِهِمْ وَكَمَالِ سَكِيْنَتِهِمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/ini-dia-sifat-sifat-ibadurrahman-ayo-kita-tiru-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/